FENOMENA TUHAN YANG BARU

Serapah pujian, doktrin religi
Janjikan dunia fatamorgana...kelam
Sajian ayat pengumbar syahwat
tukar iman, konsumsi busuk

Lawan arus injak renggut mati binasah
Peduli sembunyi boros nafas terenggut
Lupakan ajaran nyata, kejar dunia
Termakan rayuan penggadaian surga

Tuhan kalian semu, mimpi kalian sampah
Tuhan kalian semu, doa kalian lumpuh

Tuhan kalian semu, mimpi kalian sampah
Tuhan kalian semu, doa kalian lumpuh

DDD

Memang semua hal itu memiliki makna,kadang semua berjalan dengan semestinya,kadang sebuah hal juga berjalan tidak karuan atau mungkin lebih jelasnya hal tersebut tidak sesuai dengan konsep Tuhan.Banyak kejadian yang menjadikan manusia lebih mengerti,tidak jarang pula manusia menjadi akan lupa ketika dia mulai merasa jenuh.

Ketika hidup sudah tidak lagi simetris dan mulai melihatkan kita ke masa yang sulit,itu sebetulnya hanya sebuah batasan masalah dari konsep skripsi kehidupan yang akan kalian ajukan untuk memenuhi sebuah hasrat Tuhan yang ingin kalian bisa merasakan semua hal didunia ini.Pemodelan yang sedemikian Tuhan berikan hanya semata-mata untuk mengingatkan kita kembali bahwa semua hal berasal dari sebuah tindakan manusia itu sendiri

Layaknya sisi mata uang yang berbeda,satu manusia dengan manusia yang lain memiliki banyak perbedaan,meskipun sebetulnya dalam konsepnya manusia diciptakan sama,mempunyai akal dan pikiran.Doktrin ataupun daya tangkap kitalah yang menjadikan diri kita sendiri hidup diantara ketidakselarasan.Banyak hal positif sebetulnya yang akan mendorong kita menjadi manusia yang lebih baik.Konsep baik itu sendiri hanyalah sebuah penilaian akan sebuah tindakan yang kita lakukan dimata manusia itu sendiri.Ketika kita terpuruk,ketika kita jatuh,apakah semua hal yang benar menurut kita dinilai negatif oleh manusia yang lain ?

Kehidupan ini memang berjalan lurus kedepan,dengan sekaga tingkah laku manusia itu sendiri yang membuat jalan yang lurus itu mulai membentuk sudut vertikan atau horizontal.Dalam ati kata kita tidak akan selalu bertinfak positif,karena semua hal didunia yang mulai tidak tahu jelas atau tidaknya sebuah nilai.Kepemilikan aplikasi manusia mulai membentuk manusia itu sendiri menjadi bentuk yang abstrak.

Kita melakukan hal yang positif dan negatif secara berubah-ubah.Di dunia ini memang sebuah konsep hanya lah sebagian bentuk ketidakjelasan.Hiduplah dengan berjalan perlahan,agar kita tahu bagaimana siklus kehidupan yang semestinya.Jangan pernah menilai manusia itu sendiri,baik dan tidak baiknya manusia bukan ukuran jika manusia baik atau tidak baik.

KUASA TANPA ASA

Pembodohan awali sebuah kehancuran
Semua tak jadi jawaban semua binasa bersama amarah
Biar kotor hancur noda terpatri karamkan jiwa
Kebiri hak ku,Perkosa keyakinan ku
Hambat letusan gemuruh keranda kebiasaan
Ledakan buduh diri,Konstitusi bau tai
Iblis apa yang merasuki jiwamu,hantarkan ku menuju kebinasaan
Murka teredam kotor boroknya dunia
Replika tuhan yang kau agungkan melebihi langit
Surga yang kau janjikan hanyalah pintu menuju neraka
Bualan sampah cacian busukmu hantarkan derita
Makna bicara mata menggugat
Siapkan keranda,kemasi otak gilamu,bunuh jiwamu
Kutukan mu akan datang,pacu terus ocehanmu
Amarah,murka,kebencian mengahntarkan mu menuju Neraka

SEBUAH MIMPI

Kali ini mau nulis yang agak beda dari biasanya,,mungkin ini tulisan pertama saya tentang apa yang orang katakan sebagai sebuah perasaan.Ini dia :

Aku mulai dengan sebuah lantunan embun pagi
Turun merinding aku mulai belajar menembus batas
Antara ketidakhadiran seorang sosok fatamorgana 
Memintaku melambaikan jari dengan sejuta pertanyaan
Tuntun aku menghadapimu,Genggam aku ketika aku mulai tersesat
Di tempat apa sebenarnya kau berasal
Apakah di Surga ? Apakah di Neraka 
Sadarkan aku ketika aku terjatuh
Bangunkan ku ketika aku mulai tak sadarkan diri
Menepi di sebuah ruang yang tak lebih besar dari asa ku
Kenapa harus muncul sosok pengalihan kalau aku hanya tertuju mu
Semua ini mungkin pertanda kalo kita bukan satu ataupun dua
Belajar memahami di sudut terakhir sebuah mimpi
Tanyakan pada bayangan kelam akan sosok angkuh diriku
Memulai hari disamping mu adalah sebuah replika surga kecil di mataku
Berdiri aku dan mulai tersadar bahwa kau selalu hanya menjadi sebuah mimpi
Mimpi tentang sebuah garis lurus yang menghipnotisku menuju sebuah kastil
Untuk apa sebenarnya aku mengingatmu
Mungkin agar aku tau betapa indah sebuah dunia nyata tanpamu
Sebisa mungkin akan ku tunggu kau di sebuah lorong menuju istana
Dengan barisan gerbong yang bertuliskan kalimat penyayat 
Kutunggu sebelum ada sosok lain yang turun memberikan mimpi indahku

HILANG

Jiwa tertekan guratan hujatan dunia
Sayatan pedang Malik menembus kehampaan
Labirin muakkan jiwa,sesal termakan angkara
Pendam asa,gali luka bunuh keringat darah
Ludahi paras,acuhkan redupan kebohongan
Kan ku beri surga,melampaui dunia
Kan ku bakar neraka,menjadikan hampa
Kotor aku ludahi diriku,putus nyali
Bawa aku menuju kastil kehampaan
Jatuhkan aku kedalam luapan magma
Kubur aku bersama hancurnya asaku
Bakar aku bersama luapan hancurnya asaku
Hilang bersama rasionalku,menghujat akal
Terkutuk aku bersama ribuan akalku
Singkirkan aku kedalam jurang
Hilang akalku
Hilang asaku
Hilang...

Kemungkinan Memburuk

Setengan dari sebuah kobaran api neraka
Berkibar diatas singgasana melarat
Dalam sebuah pejaman mata,bakar hancur jadi kotoran
Injak aku, kuliti tubuhku, jilati nafsuku
Bakarlah,hancurkanlah benih butir ketulusan
Membujur kaku, mati membeku, terhujat aku
Memaparkan kesakitan, aku mulai meregang, sakit
Nikmati selagi aku masih tersiksa
Dalam sekat penasaranku mulai hancur, kosong
Reruntuhan kastil tertinggi menimbun nafasku
Haruskah aku menelan racun, haruskah aku meneggak gumpalan bisa

Ucapan Selamat Tinggal dari Benalu

Aku mulai bertanya pada diriku
"Dimana mereka ?"
Dan ketika seseorang datang menghampiriku,dia berkata
"Mereka telah tenang,telah kembali ke tempat mereka bermula"
Aku mulai tak mengerti apa yang ia katakan
"Benarkah mereka telah pergi meninggalkan semua yang mereka lalui ?"
Aku mulai merasakan ada sesuatu yang terus menghantuiku
Hingga akhirnya aku pun mulai sadar bahwa mereka mulai memudar dan pergi
Menuju tempat keabadian,tempat mereka bermula
Mereka telah pergi namun nafas mereka masih kudengar
Malaikat memandang mereka sebelum meraka dijemput dengan kereta keabadian
Menuju kastil tertinggi dalam sebuah kerajaan,Kerajaan Tuhan
Aku mulai berfikir,orang-orang yang pernah ada dalam hidupku kini hanya bisa melihatku
Sebuah kabut tebal mungkin menghaliku dan mereka
Memang sebuah kepergian tidak dapat direncanakan
Mereka pergi dengan sangat terburu-buru
Membawa semua kenangan dan harapan yang belum mereka raih
Tapi aku percaya mereka telah membuat singgasana mereka disana
Suatu saat jika aku pergi menyusul mereka
Aku akan mampir ke kastil kecil milik meraka dengan membawa senyuman
Selamat jalan...
Senyum,Semangat dan Kesedihan kalian akan aku kenang...


Didedikasi untuk(Alm.)Katoen,
M.Al-Mahdar & Virginia A.