Setengan dari sebuah kobaran api neraka
Berkibar diatas singgasana melarat
Dalam sebuah pejaman mata,bakar hancur jadi kotoran
Injak aku, kuliti tubuhku, jilati nafsuku
Bakarlah,hancurkanlah benih butir ketulusan
Membujur kaku, mati membeku, terhujat aku
Memaparkan kesakitan, aku mulai meregang, sakit
Nikmati selagi aku masih tersiksa
Dalam sekat penasaranku mulai hancur, kosong
Reruntuhan kastil tertinggi menimbun nafasku
Haruskah aku menelan racun, haruskah aku meneggak gumpalan bisa